Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
· Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan
sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain.
Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta
hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar
mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia
diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin.
Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum
kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial,
hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
· Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang
berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan,
adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah,
yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita
di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian
bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong
satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh
bangsa Barat dan Timur Tengah.
seseorang atau sesuatu yang
dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak
selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa
berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa
dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran
hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam
hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan
pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau
dijumpai.
· Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.Kebudayaan merupakan sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, Kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai social, norma social, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, regius dan yang lain nya yang di dalamnya teknadung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan lainyang didapat seseorang sebagai anggota masyaakat.
Dalam pemakaian sebagian besar
masyarakat sehari-hari arti kebudayaan seringkali terbatas pada suatu yang
indah-indah, seperti misalnya candi, tarian, seni rupa, seni suara, sastra, dan
filsafat. Kebudayaan mempunyai definisi yg berbeda antara definisi yang umum
tersebut dengan definisi seorang ahli antropologi.
Kebudayaan adalah seluruh cara
kehidupan dari masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara
hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih di
inginkan. Dalam arti cara hidup itumasyarakat kalau berbudaya diterapkan pada
cara hidup kita sendiri, maka tidak ada sangkut pautnya dengan main piano atau
membaca karya sastra terkenal. Untuk seorang ahli ilmu sosial, kegiatan seperti
main piano itu merupakan elemen-elemen belaka dalam keseluruhan
kebudayaan kita. Keseluruhan ini mencakup kegiatan-kegiatan duniawi seperti
mencuci piring, menyetir mobil dan untuk tujuan mempelajari kebudayaan, hal ini
sama derajatnya dengan hal-hal lebih halus dalam kehidupan. Karena itu, bagi
seorang ilmu social tidak ada masyarakat atau perorangan yang tidak
berkebudayaan.Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan, bagaimanapun sederhananya
kebudayaan itu dan setiap manusia adalah makhluk berbudaya, dalam arti
mengambil bagian dalam suatu kebudayaan.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa
kebudayaan ternyata memiliki berbagai aspek yang meliputi cara-cara berlaku,
kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, dan hasil dari kegiatan manusia yang khas
untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Kebudayaan menurut ilmu
antropologi pada hakikatnya adalah keseluruhan sistemgagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir semua
tindakan manusia adalah kebudayaan, karena hanya sebagian kecil dari tindakan
manusia yang tidak dibiasakan dengan belajar seperti naluri, reflex atau
tindakan yang dilakukan akiba suatu proses fisiologis.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
·
Unsur-Unsur Kebudayaan
Terdapat
tujuh unsure kebudayaan yang dapat kita sebut sebagai isi pokok dari setiap
kebudayaan yang ada di dunia ini. Tujuh unsur tersebut adalah Bahasa,
Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem Peralatam dan Teknologi, Sistem
Mata Pemcaharian Hidup, Sistem Religiserta Kesenian. Ketujuh unsur Kebudayaan
tersebut terbagi kedalam beberapa bagian lagi, yaitu :
Bahasa
Bahasa
adalah suatusistem komunikasi yang
menggunakan suara yang dihubungkan satu sama lainmenurut seperangkat aturan
sehingga mempunyai arti. Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi,
bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat
komplek. Bahasa harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan
efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain. Terbagi
kedalam dua bagian, yaitu :
Bahasa
lisan
Bahasa
tertulis
Sistem
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan
harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di
dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan
berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris. Terbagi kedalam
enam bagian, yaitu :
Pengetahuan tentang sekitar alam
Pengetahuan tentang alam flora
Pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah
Pengetahuan tentang tubuh manusia
Pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia
Pengetahuan tentang ruang, waktu dan budang
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Terbagi atas empat bagian, yaitu :
Sistem
kekerabatan
Sistem
kesatuan hidup setempat
Asosiasi
dan perkumpulan-perkumpulan
Sistem
kenegaraan
Sistem Peralatan dan Teknologi
Teknologi menyangkut
cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan
dan perlengkapan. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat
pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit
mengenal delapan macam teknologi tradisional. Terbagi atas tujuh bagian, yaiut :
Alat-alat
produktif
Alat-alat
distribusi dan transport
Wadah-wadah dan
tempat-tempat untuk menaruh
Makanan dan minuman
Pakaian dan perhiasan
Tempat berlindung dan perumahan
Senjata
Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian ini terfokus
pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional. Terbagi kedalam dua bagian,
yaitu :
Berburu dan meramu
Sistem Religi
Agama atau religi dapat dipandang
sebagai kepercayaan dan pola prilaku yang diusahakan oleh manusia untuk
menangani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan teknologi
dan teknik organisasi yang diketahuinya. Terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
Sistem kepercayaan dan kesusastraan
suci
Sistem upacara keagamaan, kelompok
keagamaan dan ilmu gaib
Sistem nilai dan pandangan hidup
Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai
keindahan atau estetika yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Terbagi kedalam dua bagian, yaitu :
Seni patung,
seni relief, seni lukis dan gambar
Seni rias, seni
vocal, seni instrument, seni kesustraan dan seni drama
·
Wujud
Kebudayaan
Wujud kebudayaan dibedakan menjadi
beberapa wujud,yaitu : Gagasan ataunilai-nilai budaya, Aktivitasayausistem
sosial dan Artefak.
Gagasan atau nilai-nilai budaya
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh.
Aktivitas atau sistem sosial
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering disebut dengan sistem sosial. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak atau karya kebudayaan fisik
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
·
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan
pengetahuan yang dimiliki secara bersama oleh warga suatu masyarakat.
Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional sebagai
pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual sesuai dengan
kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. penggunaan pengetahuan oleh orang
perorangan atau kelompok orang tau masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya
pengetahuan dimaksud telah dipahami, diserap dan diyakini berkat adanya suatu
proses pendidikan panjang (dari kecil sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi
dan sosialisasi.
Terdapat banyak nilai kehidupan yang
ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti
berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini
memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika
dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai
budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan
Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
Hakekat
Hidup
Hidup
itu buruk
Hidup
itu baik
Hidup
bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup
bisa menjadi baik.
Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat
Karya
Karya
itu untuk menafkahi hidup
Karya
itu untuk kehormatan.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini
pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi
masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah
evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih
matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
Pandangan
Terhadap Alam
Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia
berusaha menguasai alam.
Hubungan
Manusia Dengan Manusia
Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong.
Orientasi
vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk
memerintah dan memimpin.
Individualisme,
menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
·
Perubahan Kebudayaan
Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi
sosial. Perubahan
kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Kebudayaan berubah dengan cara :
Defusi :
adalah penyebaran unsur kebudayaan dari suatu masyarakat ke
masyarakat lain antar individu antar keluarga ataupun golongan.
Akulturasi
: adalah diterimanya kebudayaan lain/luar kemudian diolah menjadi kebudayaan
sendiri . Mis : politik
dakwah, pendidikan. Musik padang pasir menjadi musik gambus.
Asimilasi
: Terjadi pada kelompok masyarakat yang
tidak sama kebudayaannya tapi dapat
hidup secara berdampingan dengan damai saling mendekat lambat laun menjadi sama
bahkan menjadi model kebudayaan yang baru. Kebudayaan ini dibentuk dari unsur
yang berbeda-beda oleh mobilitas pendudu
Kelebihan
v
Keanekaragaman
budaya lokal yang ada di Indonesia
v
Kekhasan budaya Indonesia
v
Kebudayaan Lokal menjadi sumber
ketahanan budaya bangsa
v
Indonesia dipandang dunia Internasional
karena kekuatan budayanya.
v
Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa
persatuan
v
Kemajuan pariwisata
v
Multikuturalisme
v
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi sukar
berubah seperti :adat
istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
v
Adanya individu-individu yang sukar
menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua yang kolot.
Kekurangan
v
Kurangnya
kesadaran masyarakat
v
Minimnya komunikasi budaya
v
Kurangnya pembelajaran budaya
v Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
v Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
v Adanya
faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
· KAITAN
MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Manusia dalam kehidupan
di dunia ini mempunyai peranan yang sangat unik sehingga dapat dipandang dari
berbagai segi ilmu pengetahuan. Menurut ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk suatu jaringan-jaringan
sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ) , dan merupakan kumpulan dari
energi ( ilmu fisika ) ,manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam
golongan mahluk mamalia ( biologi ). Masih banyak ilmu lain yang menerangkan
bahwa manusia itu mempunyai peran unik di dalam kehidupan. Manusia di susun
atas unsur-unsur di bagi 2 kelompok besar yaitu:
- Manusia terdiri dari 4 unsur yang terkait :
- Unsur jasad yaitu unsur yang dimana orang lain maupun diri kita sendiri dapat melihat , meraba, dan menempati ruang dan waktu dalam kata lain maksudnya tubuh kita sendiri.
- Unsur hayat yaitu unsure yang ditandai dengan gerakan dan mengandung unsur hidup.
- Unsur roh / ruh yaitu bimbingan dan pimpinan dari Tuhan , sehingga daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
- Unsur nafs yaitu berarti mengerti akan diri nya sendiri.\
- Sebagai satu kepribadian punya 3 unsur yaitu:
- Id yaitu struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak.
- Ego disebut juga sebagai kepribadian “eksklusif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam sosial dimengerti oleh orang lain.
- Super ego merupakan struktur kepribadian paling akhir. Lain dari Id dan Ego yang tumbuh dalam lingkungan internal, super ego lahir dalam lingkungan eksternal .
Jadi hubungan Antara
manusia dan kebudayaan sangat erat adanya, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan yang dilakukan manusia merupakan sebuah kebudayaan, tetapi hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian sangat kecil kemungkinan terjadinya. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Hampir semua tindakan yang dilakukan manusia merupakan sebuah kebudayaan, tetapi hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian sangat kecil kemungkinan terjadinya. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Sumber:
http://wilianatareynaldi.ngeblogs.com/2010/02/26/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
http://wilianatareynaldi.ngeblogs.com/2010/02/26/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar