Senin, 06 Januari 2014

Mencegah dan Mengendalikan Emisi CO2 (Carbon Capture & Storage / CCS)

Mencegah dan Mengendalikan Emisi CO2 (Carbon Capture & Storage / CCS)


Berbagai cara ditempuh untuk mencegah dan mengendalikan emisi CO2.  Mencegah emisi CO2 jelas lebih murah tetapi lebih sulit. Bagaimana mungkin menghentikan pengeboran migas (bahan bakar fosil), menghentikan industri baja, semen, LNG serta menghentikan  transportasi. Karena itu sejak tahun 1980-an negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Norwegia berjibaku mencari jalan mengendalikan emisi CO2 agar tidak dilepas ke atmosfer. Cara untuk menangani Emisi CO2 adalah dengan cara memanfaatkan teknologi dengan memisahkan Emisi CO2 dan kemudian menguburnya jauh di bawah tanah.
Jepang merupakan salah satu negara terbaru yang menerapkan teknologi CCS. Pada tahun 2009 dialokasikan 3,3 miliar yen ( 35 juta dollar AS) untuk proyek tersebut dan pada Maret 2010 mulai menyimpan CO2 100,000 ton per tahun. Sebuah organisasi penelitian pemanasan global Jepang, Research Institute of Innovative Technology for the Earth  memperkirakan 150 miliar ton CO2 dapat disimpan bawah tanah di Jepang dan di sekitar wilayah pesisir dalam laut. Bagaimana penerapan teknologi carbon capture storage (CCS) di Indonesia? Agaknya masih jauh, karena belum ada negara berkembang yang mengembangkan risetnya. Apalagi mengaplikasikannya. Hal tersebut disebabkan biayanya yang mahal dan jauh dari komersial.
Sumber                :

 http://javahotshot.blogspot.com/2012/01/5-teknologi-ramah-lingkungan-untuk-masa.html#sthash.yHZU6pOV.dpuf

Fasilitas umum yang di salah fungsikan

Fasilitas umum yang di salah fungsikan
Assalammu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

      Disini sini saya ingin menuliskan,
Dewasa ini banyak kita jumpai begitu banyak fasilitas umum yang banyak beralih fungsi dan di salah gunakan, misalnya sering kita jumpai jembatan penyeberangan yang seharusnya berfungsi sebagai alat bantu penyeberangan oleh para pejalan kaki kini beralih fungsi menjadi tempat pengemis dan pedagang kaki lima mencari nafkah, ini menjadi potret dimana ketidak tersediaannya lapangan pekerjaan dan relokasi tempat berdagang yang di sediakan oleh pemerintah, sehingga banyak fasilitas umum menjadi sasaran empuk oleh para pengemis dan para pedagang kaki lima mencari nafkah

Dari gambar di atas dapat kita lihat pemandangan yang sangat tidak etis dan mengganggu kenyamanan para pejalan kaki, lalu apa solusinya,.?!

Yeah solusinya ialah pemerintah kota dan daerah memiliki peranan penting untuk menertipkan dan merelokasi para pedagang kaki lima ke tempat yang memang di peruntukkan untuk aktivitas jual-beli atau berdagan seperti pasar swalayan, dan memberikan penyuluhan atau pembelajaran tentang keterampilan kepada para pengemis agar senantiasa mereka memiliki bekal untuk membuka usaha atau bekerja sesuai dengan bidangnya

 Tindakan pemerintah kota dan daerah terkait penertipan para pengemis dan pedagang kaki lima

Contoh relokasi  tempat pedagang kaki lima

Sosialisasi pemerintah setempat kepada para pengemis dan pedagang kaki lima, disini pemerintah setempat dan para warga setempat berkewajiban menjaga dan merawat fasitas umum yang ada agar senantiasa berfungsi sesuai dengan funsinya.

demikian tugas tulisan ini saya buat semoga berkenan dan bermanfaat, Aamii,.. dan terimakasih
Wasalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh